Jakarta Barat, Indonesia – Dalam sebuah insiden mencengangkan yang mengguncang masyarakat, seorang anak berusia 12 tahun dilaporkan diculik di Jakarta Barat. Keluarga korban, melalui kuasa hukum mereka, tidak terima dengan narasi yang beredar di media yang menyebutkan bahwa penculikan ini terjadi dalam konteks “suka sama suka.” Mereka menegaskan bahwa korban, yang masih sangat muda, tidak memiliki pemahaman yang cukup untuk mengerti situasi berbahaya tersebut.
Pernyataan kuasa hukum keluarga ini menyoroti betapa pentingnya perlindungan anak dan pemahaman bahwa setiap tindakan yang merugikan anak adalah pelanggaran serius. “Anak-anak tidak dapat dipandang sebagai individu yang mampu memberikan persetujuan dalam situasi yang jelas merugikan mereka. Kami meminta semua pihak untuk melihat ini sebagai tindakan kriminal yang harus diproses secara hukum,” ujar kuasa hukum korban dalam konferensi pers.
Pihak kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan mendalam mengenai kasus ini. Mereka berupaya menemukan pelaku dan memberikan perlindungan maksimal kepada korban dan keluarganya. Penegakan hukum dan perlindungan terhadap anak-anak menjadi fokus utama untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Masyarakat diminta untuk lebih peduli dan tidak ragu melaporkan tindakan mencurigakan yang dapat membahayakan anak-anak. Setiap orang memiliki peran dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi generasi penerus. Sementara itu, keluarga korban berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak dan mendorong langkah-langkah yang lebih serius dalam melindungi anak-anak dari ancaman yang bisa muncul di sekitar mereka.
Kasus penculikan ini menekankan pentingnya kesadaran kolektif akan perlindungan anak. Dengan memperkuat proses hukum dan memberikan perhatian lebih pada isu-isu perlindungan anak, diharapkan dapat menciptakan ruang yang aman bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut.
baca juga : Waduh! Jokowi Beberkan Ancaman Mengerikan buat Warga Dunia
