Jakarta – Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengunjungi kantor Kementerian Transmigrasi siang tadi, Selasa (22/10/2024). Kita tahu bahwa informasi ini merupakan salah satu perusahaan yang ditempatkan di bawah Departemen Manajemen Infrastruktur. AHY mengatakan ini merupakan kunjungan pertamanya ke Kementerian Transmigrasi.
“Ada lima perusahaan teknologi di organisasi kami. Salah satunya Kementerian Transmigrasi. Inilah mengapa sangat penting bagi saya untuk segera terjun ke lapangan. Saya ingin tahu persisnya, bukan hanya konstruksinya tapi juga orangnya, kata AHY, di Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2024).
Dalam kesempatan ini, ia juga akan mendengarkan pemaparan Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara dan Wakil Presiden Viva Yoga Mauladi mengenai situasi di kementerian. Kementerian Transmigrasi sendiri dipindahkan di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Sementara di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), persoalan transmigrasi berada di bawah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. AHY mengatakan, alasan dilanjutkannya misi ini adalah untuk mendorong terciptanya perekonomian yang berkeadilan dan berkelanjutan. Semoga langkah ini juga bisa memberikan solusi untuk mengatasi anonimitas.
“Kita membutuhkan saudara-saudara kita dimanapun berada, tidak ada satu daerah pun di Indonesia yang memiliki kemajuan ekonomi dan kesejahteraan yang tiada duanya, antara masyarakat Jawa dan non-Jawa, termasuk Indonesia Timur. Oleh karena itu Kementerian Transmigrasi secara khusus dihadirkan kembali, dipisahkan dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal,” jelasnya.
Adanya misi ini sejalan dengan visi dan misi Prabowo untuk mendorong pemerataan pembangunan di Indonesia. Mengingat hal ini, saat ini sedang dikembangkan rencana untuk mempercepat pembangunan ekonomi di banyak daerah, termasuk Indonesia bagian timur, melalui program relokasi. \”Saya juga mendengar Pak Menteri tadi pagi mengatakan bahwa transmigran adalah masyarakat lokal. Karena akan ada keinginan dan juga kesadaran untuk menetap di daerah yang tidak hanya membutuhkan kehadiran fisik, tetapi juga keterampilan, bakat dan pengalaman. wilayah”, ujarnya.
