Golkar menjadi partai yang paling agresif berburu jatah menteri dari Prabowo Subianto. Tambunnya kabinet era Prabowo dianggap boros anggaran dan memunggungi semangat debirokratisasi.
Presiden terpilih Prabowo Subianto akan bebas menentukan jumlah kementerian, entah 40 hingga tak terbatas. Partai Golkar menjadi yang paling agresif mengusulkan nama calon menteri. Partai yang belakangan mengganti ketua umumnya secara mendadak itu kini memiliki kader dengan jumlah terbanyak yang didapuk sebagai menteri. Setidaknya ada lima petinggi Golkar yang menjadi menteri pada era Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Jumlahnya bisa lebih dari lima,” kata seorang elite Partai Golkar kepada detikX. Namun, ia juga menegaskan, jumlah yang diusulkan ke Prabowo tak sampai sepuluh.
Beberapa nama kader Golkar yang diusulkan, kata sumber ini, adalah Bahlil Lahadalia, Meutya Hafid, Nusron Wahid, dan Dito Ariotedjo. Di luar itu, ada juga nama-nama lain yang disebut masuk dalam usulan Golkar, di antaranya Agus Gumiwang Kartasasmita, Maman Abdurrahman, dan Airlangga Hartarto.
Golkar, kata sumber ini, menjadi yang paling agresif lantaran juga membawa kepentingan Presiden Joko Widodo. Golkar meminta tambahan enam kursi dari total yang sudah disepakati. Beberapa untuk kadernya sendiri. Beberapa lainnya untuk menampung orang titipan Jokowi.
Selain melalui Golkar, Jokowi juga, disebut sumber ini, menitipkan nama calon menteri melalui Partai Solidaritas Indonesia. Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni diminta Jokowi untuk diplot sebagai Menteri Kehutanan.
“Raja Juli itu sudah pasti menteri itu, 90 persen karena titipan Pak Jokowi. Buat urusan apa? Urusan kehutanan, kan duit banyak banget tuh udah di hutan,” jelas sumber ini.
detikX berupaya menghubungi Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana untuk mengonfirmasi kabar tersebut. Namun, sampai artikel in diterbitkan, Ari belum menjawab telepon maupun pesan singkat kami.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Sarmuji tidak membantah ataupun membenarkan saat dimintai konfirmasi soal nama-nama calon menteri tersebut. Dia juga tidak membantah ataupun menolak terkait beberapa nama yang dititipkan Jokowi ke partainya.
Sarmuji hanya membenarkan bahwa Golkar sudah mengusulkan sejumlah nama calon menteri kepada Prabowo. Namun, terkait jumlahnya, Sarmuji masih enggan membeberkan. Golkar, kata Sarmuji, hanya menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk kursi kabinet kepada presiden terpilih.
“Pak Prabowo saya yakin menghargai kompetensi Partai Golkar karena beliau tahu betul jeroan Partai Golkar seperti apa,” tutur Sarmuji saat ditemui detikX di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pekan lalu.
Sementara itu, PAN juga disebut bermanuver secara halus dengan membuat pernyataan ke publik supaya mereka bisa mendapatkan jatah paling tidak lima kursi menteri. Nantinya, tiga posisi menteri PAN akan diberikan untuk kader partai. Dua lainnya untuk menampung titipan para pengusaha.
Tiga nama kader PAN yang hampir dipastikan menjadi menteri Prabowo adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas, Sekjen Eddy Soeparno, dan Waketum PAN Yandri Susanto. Zulhas dikabarkan bakal kembali ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan atau Menteri Koordinator Perekonomian. Lalu Yandri sebagai Menteri Desa. Namun Eddy dan dua nama titipan pengusaha belum diketahui diusulkan sebagai menteri apa.
Eddy Soeparno menolak diwawancarai saat ditanya soal potensi namanya ditunjuk sebagai menteri di kabinet Prabowo. Begitu juga dengan Yandri.
Sedangkan Zulhas sempat mengakui dia bakal diprioritaskan untuk kembali menjadi Mendag. Tetapi, saat ditemui reporter detikcom di kantor Kementerian Perdagangan pada Jumat, 4 Oktober lalu, Zulhas mengaku tetap menyerahkan keputusan soal posisi menteri untuk kader partainya kepada Prabowo.
“Hak presiden siapa menjadi menteri, siapa jadi apa. Saya ini kan mantan Ketua MPR, paham aturan ya,” terang Zulhas.
Sementara itu, Partai Demokrat disebut hanya meminta agar Agus Harimurti Yudhoyono ditunjuk sebagai menteri koordinator. Karena itu, kata sumber ini, sejak awal Partai Demokrat memang diberi keleluasaan untuk memilih posisi menteri sendiri.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Herzaky Mahendra tidak menampik soal nama AHY yang dikabarkan bakal menjadi menko pada era Prabowo. Dia juga mengamini Ketua Umum Partai Demokrat ini merupakan nama yang diprioritaskan untuk mengisi jabatan menteri di kabinet Prabowo.