Maros – Pemkab Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengerahkan 9 armada untuk menyalurkan air bersih selama masa tanggap darurat bencana kekeringan. Sebanyak 45 ribu warga yang tersebar di 9 kecamatan mengalami krisis air bersih.
“Saya minta 9 unit itu diturunkan untuk mengakomodir keseluruhan kecamatan (yang krisis air), 1 unit untuk 1 kecamatan,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Bupati Maros, Suhartina Bohari kepada wartawan, Sabtu (12/10/2024)
Suhartina turun langsung memimpin personel BPBD dan Damkar Maros dalam menyalurkan air bersih di Desa Salenrang dan Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa pada Sabtu (12/10). Dia mengatakan setiap armada menyuplai air bersih sebanyak tiga kali dalam sehari.
“1 unit untuk 1 kecamatan isinya itu 4 ribu liter. Mereka setiap hari 3 kali bisa distribusi air bersih, jadi sekitar 1.200 ribu per liter sehari per kecamatan,” terangnya.
Dia berharap pelayanan ke masyarakat dapat maksimal selama masa tanggap darurat kekeringan. Suhartina berencana menambah armada air bersih untuk mengantisipasi dampak kekeringan tahun depan.
“(Kekeringan ini) perhatian bagi kami untuk anggaran tahun depan, BTT (Belanja Tidak Terduga) bisa maksimal karena bencana kekeringan sudah langganan. Armada juga ditambah untuk memaksimalkan penyuplaiannya,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Maros menetapkan status tanggap darurat setelah krisis air melanda di 9 kecamatan. Situasi krisis air bersih ini terdampak pada 45 ribu warga.
“45 ribu jiwa, diperkirakan 7 ribu Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kekurangan air. Terbesar kekeringan di Kecamatan Lau, Bontoa, Maros Baru dan Marusu,” kata Kepala BPBD Maros, Towadeng kepada detikSulsel, Jumat (11/10).
Ia mengatakan, status tanggap darurat telah ditetapkan sejak (4/10) namun bantuan baru dijalankan mulai Sabtu (12/10). Hal itu, karena anggaran biaya tidak terduga yang digunakan dalam tanggap darurat ini baru cair.
“Kalau di SK nya, mulai tanggap darurat tanggal 4 Oktober tapi kan untuk action butuh proses pencairan anggaran, sehingga insyaallah besok mulai penyaluran perdana sampai sebulan,” katanya.
baca juga :Timur Tengah Memanas, Putra Mahkota Saudi Bertemu Menlu Iran